Sebenarnya jika bicara life crisis. Aku sudah mengalaminya
berkali-kali.
Bagaimana tidak?
Bagaimana tidak?
Aku tidaklah seberuntung orang
yang memiliki sahabat karib, yang semua suka dukanya dibagi bersama.
Aku tidaklah seberuntung orang
yang hidup dengan keluarga yang utuh.
Aku tidaklah seberuntung orang
yang mempunyai tempat untuk mengadu dan berkeluh kesah.
Aku tidaklah seberuntung orang
yang dengan cepatnya bisa menentukan arah hidup setelah tamat kuliah.
Aku tidaklah seberuntung orang
yang bisa dengan lancar, menunjukkan baktinya kepada Ibunya.
Aku tidaklah seberuntung orang,
yang sekali ajak orang lain mereka langsung mengikutinya.
Aku adalah orang yang kenyang
dengan penolakan-penolakan.
Aku adalah orang yang tidak
begitu dipercayai. Adalah orang yang seringkali merasa sepi ditengah keramaian.
Seringkali merasa minder, kenapa terlahir dalam keluarga yang jauh dari kata
sejahtera.
Aku sering juga merasa resah.
Mau jadi apa setelah ini? Mau
kemana dan mau ngapain setelah lulus?
Aku rasa, hal ini mungkin jadi
keresahan semua mahasiswa tahun akhir.
Ada satu hal lagi yang aku
resahkan. Penyakitku.
Ya, aku selalu sakit setiap hari.
Sakit karena aku sering lupa. Sakit karena memang fisikku yang lemah. Sakit
saat melihat orang lain akrab, sedangkan denganku dia begitu dingin. Sakit saat
ajakan ku ditolak. Sakit saat melihat orang yang aku pedulikan, berbalik
menjadi cuek terhadapku. Sakit melihat orang yang tidak mau peduli dengan
perasaan orang sekitarnya. Sakit fisik dan sakit hati.
Ada banyak PR untuk seseorang
yang akan menuntunku ke surga kelak.
Meskipun bukan seorang dokter
atau psikiater. Aku ingin dia bisa mengobati sakitku.
Tapi meskipun begitu. Aku adalah
orang yang beruntung yang berusaha menjadi bijak dengan jalan hidup yang jauh
berbeda dari kebanyakan orang. Aku sedang berusaha mensyukuri hidup dengan cara
memandang hidupku dari sisi yang berbeda.
Aku selalu yakin, suatu hari
nanti akan ada seseorang yang membawa hidupku ke arah yang lebih baik. Membawa aku dan keluargaku untuk
bisa bertahan hidup dalam kerukunan.
Membawa hatiku kemanapun dia
pergi.
0 komentar:
Posting Komentar