Rabu, 10 April 2013



Fashion dalam Dunia Kampus
oleh : amelia pu3

                Dunia kampus memang identik dengan fashion. Sebagai seorang mahasiswa tentu tak lepas dari yang namanya fashion. Entah itu fashion dalam berbusana, fashion dalam bergaul, fashion dalam belajar  dan masih banyak fashion-fashion lainnya. Namun, satu hal yang  harus disadari bahwa kampus bukanlah dunia fashion.
            Coba kita lihat, cukup perhatikan lingkungan terdekat. Sebagian besar dari mahasiswa setiap hari selalu gonta - ganti pakaian. Dapat dipahamai jika mereka beraktivitas seharian di kampus, namun juga banyak yang berprofesi sebagai kupu - kupu ( kuliah pulang – kuliah pulang) dan memiliki kebiasaan yang sama dengan aktivis ini tentu mengundang perhatian. Untuk yang jauh dari orangtua apalagi, dapat dengan leluasa menyalahgunakan uang untuk urusan fashion. Fashion dalam berbusana tidak harus mengikuti trend masa kini. Fashion disini, adalah bagaimana selera individu berpakaian dan pakaian tersebut terasa nyaman oleh si pemakai. Lucunya ada yang sampai meminjam barang teman agar terlihat modis dan serasi. Dapat dilihat betapa pentingnya style disini, toh kuliah bukan untuk gaya - gayaan. Sangat disayangkan apabila terjadi “besar pasak daripada tiang”. Hal ini tentu berakibat pada pemenuhan kebutuhan yang salah, yang wajib tak dapat terpenuhi karena kebutuhan tersier terpenuhi lebih dulu.
Begitu pula dengan gadget , tak peduli bagaimana efek kantong setelah menggunakan gadget tersebut. Mahasiswa jaman sekarang, takkan dapat lepas dari gadget. Contoh kecil saja di ruang kelas, disana ada infocus dan CCTV. Semakin hari jaman semakin menuju modernisasi. Mau tak mau, kita sebagai makhluk akhir zaman harus memahami dan minimal mengetahui perkembangan gadget yang beredar. Namanya manusia pasti punya jiwa konsumtif dan minimal punya keinginan untuk memiliki gadget tersebut. Sebagai orang terdidik harusnya lebih bijak dalam memilih. Dengan memilih gadget yang sesuai dengan kantong, memilih berdasarkan kebutuhan, dan memilih berdasarkan kualitas tentunya. Sebagai warga negara yang melek dengan teknologi memang sebaiknya memahami berbagai banyak gadget yang beredar namun bukan berarti harus memiliki.
Fashion tidak selamanya negatif, seperti halnya dalam belajar. Setiap mahasiswa  punya tujuan yang berbeda. Tujuan utama kuliah tentu menjadi sarjana dan bermanfaat bagi orang banyak nantinya. Disini diperlukan fashion dalam belajar, karena kuliah tidak sama dengan sekolah. Masa kuliah merupakan masa perubahan dari remaja menjadi manusia dewasa. Sebagai manusia yang menuju kedewasaan tentu memiliki cara masing-masing untuk mencapai tujuan yang ingin diperoleh. Sama halnya dengan belajar, hidup di dunia takkan pernah terlepas dari proses belajar. Setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik disana ada pelajaran yang dapat kita ambil sebenarnya.
Begitu pula dalam bergaul, tentu sangat diperlukan fashion disini. Fashion untuk menentukan yang baik dan yang bathil. Dalam pepatah Arab ada suatu kalimat yang lebih kurang menyarankan berpandai-pandai dalam bergaul, jika bergaul dengan tukang parfum akan kecipratan wanginya dan jika bergaul dengan pandai besi akan ketularan panasnya. Hal ini tentu sarat makna untuk fashion dalam bergaul tadi. Hidup sebagai makhluk social membuat kita tak bisa lepas dari bantuan orang lain. Berteman adalah cara sederhana dalam bersosialisasi.  Aturan dalam berteman yaitu tidak memilih-milih teman dalam bergaul. Untuk urusan itu bergaullah dengan siapa saja mulanya, dan berpandai-pandai untuk menentukan teman yang sepemikiran yang akan diajak kompromi dan tukar pendapat dalam menyelesaikan suatu masalah.
Begitu banyak fashion dalam hidup ini, itu semua tentu pribadi kita masing – masing yang memilih. Fashion dalam berpakaian boleh – boleh saja asal tidak melanggar syariat, begitupun fashion dalam memilih gadget tentu lebih diperlukan karena sebagai orang terdidik harus teliti dalam memilih dan yang harus diperhatikan adalah prioritas dan kuantitas pundi-pundi kantong yang sesuai. Untuk urusan belajar dan bergaul tidak dapat dipisahkan, karena fashion belajar seseorang dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan juga. Sekarang semua tergantung kita, ingin fashion positif atau yang negatif. Karena hidup banyak fashion, jangan sampai terseret pada fashion yang salah.

2 komentar:

  1. plakkkk....##***'""/?
    seseorang tertampar...

    BalasHapus
  2. huuuhuu
    berarti ampuh tuu...
    semoga dapat mengubah paradigma seseorang dlm ber-fashion :)

    BalasHapus