Rabu, 25 Maret 2015

Satu Setengah Bulan

Sudah di penghujung Maret. Artinya sudah satu setengah bulan berlalu sejak awal semester delapan. Selama itu juga aku belum merampungkan proposal penelitianku. Banyak teman-teman sudah menunaikan kewajibannya sebagai mahasiswa tingkat akhir, yap penelitian. Kadang aku merasa tertinggal, kadang juga merasa “ah masih ada waktu kok”, kadang sempat terfikir kenapa waktu cepat sekali bergulir? Atau karena aku yang masih sibuk dengan kegiatan ekstrakulikuler kampus.

Ah. Kenapa juga aku merutuki keadaan? Sebulan lebih ini banyak yang telah ku dapat.  Lulus dalam seleksi penerima dana hibah PKM, menjadi salah seorang koordinator dalam kepanitian nasional, menjadi asisten salah satu praktikum, mendaki gunung, sementara itu mencoba tetap aktif di kegiatan pers kampus. Namun, banyaknya progres dari teman-teman yang satu persatu mulai menunjukkan eksistensinya sebagai mahasiswa tahun akhir membuatku sedikit was-was.

Bukan apa-apa, iri atau sirik karena teman-teman sudah mengangsur kewajibannya. Bukan sama sekali bukan. Bisa saja, aku terlalu menghayati peran sebagai aktivis akhir-akhir ini sehingga mengenyampingkan tugas wajib ku sebagai mahasiswa semester akhir.

Pengumuman penerima dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa 2015, telah diketahui pada bulan Januari. Saat itu kami sedang melaksanakan Praktek Kuliah Lapangan, sungguh nikmat awal tahun yang menyenangkan. Selanjutnya apa? Tentu saja melaksanakan program-program yang telah direncanakan. Lalu, apakah ini akan memakan waktu juga? Bukankah keraguan itu seharusnya tidak ada, yang seharusnya ada hanyalah optimis menuju Pimnas. 

Pada awal Maret, saya diamanahkan menjadi koordinator bidang publikasi, dokumentasi, dan humas. Tak tanggung-tanggung saya mengemban tugas menguhubungi semua tim delegasi. Merasa excited sekali langsung berinteraksi dengan calon delegasi nasional yang lombanya akan diadakan di kampus saya. Pemenang pertama lomba ini nantinya akan dikirim sebagai delegasi internasional. Meskipun 'hanya' menjadi event organizer sudah menjadi kebanggaan sendiri bagi program studi kami :) Terimakasih kawan-kawan panitia, atas kerja kerasnya acara kita dapat berjalan lancar, meskipun banyak kekurangan disana-sini tapi saya yakin kita telah berusaha maksimal.  


Menjelang penghujung Maret ini pun, peristiwa berkesan dari hajatku di tahun 2015 ini satu persatu terwujud. Salah satunya, yang membuat seluruh sendi di tubuhku meriang ini. Naik gunung, yap. Selama lebih kurang 48 jam kami (rombongan pendaki) membunuh waktu-waktu tersulit di atas gunung. Kondisi cuaca yang kurang bersahabat membuat kami bagaimanapun dan kapanpun harus selalu siaga. Rasa penat, haus, lapar, dan dinginnya hutan di daerah pegunungan seakan hilang ketika puncak yang menjadi destinasi terlihat dari jarak dekat. Sungguh, bukan main bangganya menjadi salah seorang penakluk gunung yang berketinggian 2891 mdpl ini. 

Sesampai di puncak, segera menggelar sajadah subuh yang sebentar lagi habis waktunya. Tatapan asing, aneh mungkin juga kagum dari pendaki lain tidak membuatku surut untuk mengantri beribadah. Bukan apa-apa lagi. Takut riya juga sebenarnya. Namun menurut hematku, menjadi seorang penakluk ketinggian tak pernah luput dari izin-Nya. Bukankah seharusnya kita menjadi semakin dekat dengan pencipta? Menikmati alam ciptaan-Nya dari ketinggian bukankah sebuah nikmat yang luar  biasa? Penat, sesak, pegal, capek dan hal-hal yang tidak diinginkan seketika hilang sesampai di puncak.

Satu setengah bulan yang begitu berkesan. Semua rencana menunggu untuk dilaksanakan. Semua jalan yang telah dibukakan, menunggu untuk dimasuki. Satu setengah bulan telah berlalu, dan proposal penelitian menunggu untuk dirampungkan. 

0 komentar:

Posting Komentar